2008-12-25

Do'a Untuk Orang Tua

Do'a ini kupanjatkan untuk kedua orang tua kandungku dan juga kedua orang tua mertuaku, especially buat mama dan bunda...


Ya Allah, rendahkanlah suaraku bagi mereka,
Perindahlah ucapanku di depan mereka.
Lunakkanlah watakku terhadap mereka dan
Lembutkanlah hatiku untuk mereka.

Ya Allah, berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya
atas didikan mereka padaku dan Pahala yang besar
atas kesayangan yang Mereka limpahkan padaku,
Peliharalah mereka Sebagaimana mereka memeliharaku.

Ya Allah, apa saja gangguan yang telah mereka rasakan,
atau kesusahan yang mereka derita karena aku,
atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku,
jadikanlah itu semua penyebab rontoknya dosa-dosa mereka,
meningginya kedudukan mereka dan bertambahnya pahala kebaikan mereka
dengan perkenan-Mu, ya Allah
sebab hanya Engkaulah yang berhak membalas kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda.

Ya Allah, bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku,
izinkanlah mereka memberi syafa’at untukku.
Tetapi jika magfirah-Mu lebih dahulu mencapai diriku,
maka izinkahlah aku memberi syafa’at untuk mereka,
sehingga kami semua berkumpul bersama dengan santunan-Mu
di tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu, ampunan-Mu serta rahmat-Mu.

Sesungguhnya Engkaulah yang memiliki Karunia Maha Agung,
serta anugerah yang tak berakhir
dan Engkaulah yang Maha Pengasih Di antara semua pengasih.

Baca Selengkapnya (Read More)......

SERUNYA!!!

Syukur Alhamdulillah di umur 24 sudah dipertemukan dengan "teman hidup" dan tak lama kemudian langsung diserahi "rezeki" yang luar biasa, The Baby yang masih dalam kandungan (Insya Allah lahir bulan Maret 2009). Dan serunya, di tahun ini banyak orang-orang dekat yang juga sama2 hamil/dikasih anak. Ga kebayang deh klo ngumpul2 sambil bawa anak masing2. Heheheee...

The List...

Yang anaknya dah lahir:
1. Uun (teman penyiar), anaknya cewe, lahir 2 Sep '08
2. Ani (best friend), anaknya cewe, lahir 2 Okt '08
3. Ka Aat (sepupu), anaknya cewe, lahir 12 Okt '08
4. Rina (best friend), anaknya cowo, lahir 23 Okt '08

Yang lagi hamil juga:
1. Istri Fadil (si Fadil teman penyiar) 8 bulan
2. Ula (best friend) 7 bulan
3. Ka Aliyah (sepupu) 5 bulan
4. Della (sepupu) 6 bulan
5. Lita (istri Andre teman suami) 6 bulan

Seru kan??? ^_^

Baca Selengkapnya (Read More)......

2008-12-10

Berita Duka

Sabtu sore, 6 Desember 2008











Foto: Gembul sblm hamil

Kutrima sms dari abah yang ngasih kabar kalo anak Gembul mati satu ekor gara2 dibunuh sama Belang. Hiks, Belang jahat...












Foto: si Belang yang sok innocent

Senin sore, 8 Desember 2008


Kali ini dapat sms dari mama yang lagi2 ngasih kabar bahwa anak Gembul mati lagi satu ekor. Bukan karena dibunuh, tapi karena sakit. Mungkin persaingan dalam minum ASI lumayan susah. Baiklah, aku ikhlas... Hiks! Anak Gembul sisa 3 ekor...

Btw, kata my brother, kasian Uti (sodara Gembul) ga punya temen main lagi, soalnya Gembul kan skarang sibuk ngarawat anaknya ^_^ Ga lama lagi juga Uti bakal punya temen main lagi, kalo anak2 Gembul sudah mulai bisa lari2. Heheheee...












Foto: Uti yang selalu manja padaku
Baca juga:
Lahirnya Penghuni Baru di Rumah Pelaihari

Baca Selengkapnya (Read More)......

Tragedi Di Idul Adha 1429 H

Idul Adha tahun ini kulalui bersama keluarga suami. Just because... badan cape banget kalo harus pulang ke rumah ortu di Pelaihari. Padahal pengeeen banget pulang. Selain pengen kumpul sama keluarga besar, juga pengen ngejenguk si meong yang baru aja melahirkan (buseeet...). Heheheee...

Sabtu sore, 6 Desember 2008

Bunda ngadain miting dadakan sama dua anak cowonya (include my husband).
Keputusan yang didapat:
- malam lebaran (malam senin, red) tidak boleh ada yang keluar rumah (keputusan ini diambil karena tiap malam, dua orang cowo itu slalu kluar rumah buat main game online)
- kalo listrik padam, boleh deh keluar rumah (akhirnya dua cowo itu sangat berharap listrik dipadamkan di malam lebaran)

Minggu, 7 Desember 2008

Berhubung malam hari ga boleh kluar rumah, siang hari ini kudu dihabiskan di luar rumah. Go shopping, ke penyewaan komik, dan makan enak di Citra Rasa. Heheheee...
Sorenya capeee banget!
Ga taunya, malam jam 8 an listrik benar2 padam. Alamaaak... doa orang2 yang teraniyaya dikabulkan. Hohohohooo... Tapi, berhubung badan sudah cape, suamiku bertahan untuk tidak kluar rumah. Lagian besok pagi kan kudu bangun pagi2...

Senin, 8 Desember 2008

Berangkat sholat ied bareng suami, dapat tempat yang enak (walaupun rada basah karena hujan tadi malam). Ya ampuuun... Si Imam skaligus Khotib, udah datangnya telat, khutbahnya lama pula. Perut dah kruyuk2... Ga ngerti banget seh kalo Idul Adha orang2 pada ga makan sebelum sholat. Si baby dalam perut juga ikut2an protes kaya mamanya. Hihihihiii...
Jam setengah 9 baru kelar. Bayangkan!!!

Sampai rumah, ternyata lauk belum siap. Gara2 tadi malam listrik padam, bunda ga bisa ngapa2in deh. Pas mau masak bumbu, ternyata gas habis. Wakakakakkk... Bertambahlah penderitaan kami hari ini. Untung nasi udah masak, jadi bisa makan nasi pake garam. Hahahaaa... Ga segitunya kaleee!

Untung ada kompor minyak, akhirnya semua terselamatkan. Tapi tetep aja, anak2 cowo bertugas untuk hunting gas. Setelah Keliling kesana kemari (ya iyya lah... toko2 pada tutup, mereka kan juga lagi menikmati lebaran) ternyata ada satu toko yang bersedia melayani pembeli walaupun tokonya tidak buka. Thanks God...

Gas datang... Semua anggota keluarga beraksi. Abah ngulek sambel, aku ngupas+ngiris bawang sama nyuir2 ayam (pekerjaan yang menyenangkan, bisa skalian nyemil ayam), icha goreng kentang (buat dibikin perkedel), ade ngiris seledri sm motong lontong, mama yang masak menu utama (soto banjar). Eits! Ada yang ga ikut kerja bakti. He's my husband! Dia malah enak2an tidur. Curang! Hukumannya adalah ngangkat2 smua masakan ke tempat makan. Hohohooo...
Dan akhirnya... Kami makan pagi jam setengah 11. Cape deeeh... Tapi semuanya jadi terasa nikmaaat banget! Alhamdulillaah... Semua penderitaan hari ini akhirnya berakhir ^_^

HAPPY IDUL ADHA 1429 H, Semoga segala pengorbanan kita selama ini mendapat ganjaran yang setimpal dari Allah SWT. Aamiiin...

Baca Selengkapnya (Read More)......

2008-12-02

Ungkapan Kekesalan

Setelah sekian lama, akhirnya beberapa malam yang lalu dinner sama yayank di KFC. Heheheee...
Itu juga gara-gara nyari tempat makan yang sudah lama tak dikunjungi. Gapapa deh mahalan dikit, skali dalam stengah tahun juga. Hahahahaaa...
Nyoba menu yang belum pernah dicobain sebelumnya -Colonel Yakiniku with Rice, red- minumnya oren jus -padahal pengen pepsi, tapi kasian janin klo diminumin soda-. Klo yayank seh sudah pasti milih yang ayamnya banyak dan tak lupa chicken soup.

Ke inti cerita...
Ada dua orang cowo yang datangnya belakangan, ngambil posisi duduk berbelakangan dengan my husband -aku berhadapan dengan suami, red-
Apa yang membuatku menulis cerita ini?
Bukan karena hubungan mereka dalam tanda kutip lho ya... Mereka sepertinya normal kok! Just friend! :)
Tapi, yang jadi inspirasiku adalah... jumlah saos/sambel yang mereka tuang ke piring.
What's up? Ada yang salah?
Yeah... Satu piring penuh terisi saos. Awalnya seh aku berprasangka baik, mungkin mereka berdua memang doyan saos.
My Husband said, "klo sampai saos itu ga mereka habisin, berarti mereka kampungan!"
Hahahahaaa... Ternyata bener, mereka kampungan! Saos satu piring penuh, cuma terpakai seperempatnya doank! Buset daaaah...
Mungkin bagi KFC, ga masalah kali ya, mau seberapa banyak saos yang dipake pelanggannya. Tapi mbok ya jangan berlebihan gitu tho mas ngambil saosnya... Mending nambah kali ya... daripada ga habis gitu.
Sekedar ngingetin kita semua, Allah tegaskan dalam AlQur'an Surah Al-Isro ayat 26 "bahwa mubazir (boros) itu adalah temannya syaitan."
Klo mau jadi temennya setan, yo wes monggo... ^_^ Kembali pada pribadi masing-masing aja dah...

Baca Selengkapnya (Read More)......

10 Tipe Penonton Bioskop

Pernah nonton film Janji Joni kan? Aku nonton film itu lebih dari 5 kali. Heheheee... Lucu aja! Tapi, alasan lainnya adalah Janji Joni film satu-satunya yang tersimpan dalam komputerku waktu itu. Jadi, klo lagi bete atau lagi ga ada kerjaan, nonton Janji Joni deh. Hahahahaaa...

Btw, tahukah kamu ternyata kebiasaan para pengunjung bioskop ini bisa dikelompokkan dalam tipe-tipe tertentu? Dan ternyata lagi, dari dulu hingga kini tipenya nyaris serupa. Hanya saja, perkembangan teknologi yang belakangan muncul menyebabkan penambahan tipe-tipe penonton baru.

Beberapa tahun lalu, sineas Joko Anwar sempat membuat pengelompokan ini dalam filmnya Janji Joni. Secara jenaka dia menggambarkan tipikal penonton dari kebiasaan mereka saat berada di bioskop. Jika di sana digambarkan secara singkat dalam versi visual, berikut ini penjelasan sedikit lebih jauh dari tipe penonton yang dimaksud. Sebuah paparan dalam versi main-main sebagai kado atas hari lahirnya pertunjukan bioskop di tanah air.

1. Penonton Cari Perhatian
Tak bisa dipungkiri sejak dulu kebiasaan nonton di bioskop merupakan ajang sosialisasi dengan teman-teman dan handai taulan. Seen and to be seen, demikian kata seorang rekan sosialite. Tak heran jika ada orang yang tampil maksimal dengan penampilan wah saat nonton di bioskop. Kalau bukan dengan busana yang bermerek mahal, dandanan menor atau aroma tubuh nan wangi. Tujuh kali tujuh sama dengan empat sembilan. Setuju tidak setuju yang penting penampilan. Dalam filmnya, Joko menggambarkan lewat perempuan yang bicara dengan volume suara keras.

2. Penonton Piknik
Siapa yang tidak sepakat jika bioskop adalah tempat piknik? Terutama jika sedang ada pemutaran film anak-anak, banyak orangtua yang memboyong mereka nonton bersama. Penulis mengalami sendiri naik becak bersama adik-adik dan tetangga nonton film macam Ira Maya dan Kakek Ateng (tentu saja dibintangi Ira Maya Sopha dan almarhum Ateng) atau Anak-anak Tak Beribu (dibintangi kakak beradik Santi Sardi, Lukman Sardi dan Ajeng Triani Sardi). Sebuah piknik yang mellow lantaran film yang ditonton sungguh mengharukan.

3. Penonton Pacaran
Terserah mau dengan lain jenis ataupun sejenis. Bagi mereka yang berusia remaja, nonton bioskop adalah alasan ampuh untuk pergi dari rumah. Selanjutnya, lokasi wakuncar dipindahkan di tengah gelapnya bioskop. Bukan masalah pula, mau kelas atas atau kelas kambing, kelas AC atau kelas kipas angin. Yang penting bisa kencan. Taglinenya: film main, penonton main.

4. Penonton Pembajak
Tipe ini termasuk yang muncul belakangan. Teknologi baru melahirkan tipe penonton jenis ini. Dengan seperangkat kamera video mini, penonton pembajak merekam film dari awal sampai akhir. Maka tak heran, jika anda membeli VCD atau DVD bajakan berkualitas buruk, acapkali terdengar suara penonton ataupun bayangan tubuh penonton yang sedang melintas. Tentu saja tidak untuk ditiru, secara harga karcis bioskop jaringan 21 sudah murah sekali, paling murah kira-kira dua mangkok mie ayam.

5. Penonton Spoiler
”Nanti habis ini jagoannya ditembak, eh malah kena temannya”. Kalimat macam ini tentu saja sangat mengganggu kenikmatan saat menonton film. Maklumlah, umumnya penonton datang ke bioskop untuk mendapatkan cerita. Jadi jika ujungnya sudah diketahui buat apa lagi datang dan memelototi gambar. Biasanya penonton spoiler ini mereka yang sudah nonton film sebelumnya.

6. Penonton Kritikus Film
Kritikus film atau kritikus bukan ini-atau itu atau wartawan film terserah. Merekalah yang biasanya sibuk sendiri saat film diputar. Dengan bantuan penerangan dari ponsel mereka mencatat bagian-bagian yang dianggap penting dari film yang mereka tonton. Namun kini peran ponsel itu sudah tergantikan dengan perangkat gadget yang lebih canggih, entah PDA, communicator atau blackberry.

7. Penonton Ponsel
Penggunaan ponsel marak sejak satu dekade silam, tepatnya akhir 1990-an. Ketika masih jarang pemiliknya, wajar saja jika dia bersikap pamer dengan bicara keras-keras saat menjawab telepon. Sekalipun saat nonton di bioskop. Ternyata, perilaku kampungan ini masih juga belum hilang sama sekali. Sekalipun sudah dibuatkan himbauan larangan penggunaan ponsel saat film diputar, masih banyak yang lempeng aja tak perduli siapa yang di sebelahnya.

8. Penonton Tidur
Tipe penonton ini terbagi lagi atas ada dua macam. Pertama, sang penonton yang sudah kelelahan entah darimana hingga jatuh terlelap. Kedua, film yang ditonton sungguh membosankan hingga lebih baik tidur saja. Atau kata lainnya film itu dibuat khusus untuk mereka yang sulit tidur atau insomnia.

9. Penonton Telmi
”Kok jagoannya mati?” Jika pertanyaan macam ini datang dari penonton sebelah kita ini namanya malapetaka. Masih mending jika dia yang membayari karcis untuk nonton filmnya. Kata telmi alias telat mikir, bisa juga dari bahasa Inggris tell me, atau ceritain lagi dong. Tentu saja sungguh bikin repot dan mengurangi kenikmatan nonton.

10. Penonton Perfeksionis
Konon penonton macam ini sungguh mengerti seluk-beluk film. Ciri-cirinya: selalu memelototi layar yang ada di depan matanya. Dia akan protes jika gambarnya tidak fokus, apalagi jika sampai rol yang belum datang-datang lantaran harus menunggu si Joni. Nah, jika ada yang teriak-teriak saat terjadi kondisi yang disebut belakangan boleh juga termasuk penonton perfeksionis.

Pertanyaannya sekarang, kamu termasuk tipe penonton yang mana?

Source: http://www.21cineplex.com/

Baca Selengkapnya (Read More)......

2008-11-29

Lahirnya Penghuni Baru di Rumah Pelaihari

Baruuu aja, dapat kabar dari abah di Pelaihari, kalo my lovely cat "Gembul" udah melahirkan -duh, kok duluan dia ya? ga nyampe 3 bln hamilnya- 3 ekor baby-cat. Yang aku ingat, dia dikawinin sm kucing2 jantan sekitar rumah waktu puasaan, skitar bln september.

"Masa kehamilan atau gestasi pada kucing berkisar 63 hari. Anak kucing terlahir buta dan tuli. Mata mereka baru terbuka pada usia 8-10 hari. Anak kucing akan disapih oleh induknya pada usia 6-7 minggu dan kematangan seksual dicapai pada umur 10-15 bulan. Kucing dapat mengandung 4 janin sekaligus karena rahimnya memiliki bentuk yang khusus dengan 4 bagian yang berbeda."

SMS ABAH:
29-Nov-2008
13:31:33 Wita
Ya anak ikam gembul beranak anaknya 3butng

Masa si gembul dibilang anak aku? Emangnya aku kucing??? Tapi emang sih, dari dia lahir mpe sebelum pindah ke Banjarbaru, aku turut andil dalam perawatan gembul n sodara2nya. Heheheee...

Well, selamat ya gembul... Mudah2an anaknya cakep2 :)

Tambahan:
Barusan lagi dapat kabar baru, sms dari my brother:

29-Nov-2008
13:58:11 Wita
K day ank kcg lhr 5 bji.
(Buset dah...banyak amat ya???)

15:15:31 Wita
Wrnx krim kning 1,knng tua 2,ky ma2x tp lbh glap 2.
(Sukurlah warnanya beda2...Hahahaaa...)

Baca Selengkapnya (Read More)......

2008-11-10

“Pengalihan Panggilan”…

Di sebuah kebun anggur terlihat seekor serigala mengendap-endap. Matanya yang tajam memandangi serangkai buah anggur yang sudah matang. Air liurnya tampak menetes. “Wah… nikmat sekali kalau aku memakan anggur-anggur itu,” ujarnya. Ia pun segera mendekat.
Serigala itu segera melompat untuk meraih anggur-anggur tersebut. Namun usahanya gagal. Pohon anggur itu ternyata tinggi, sehingga sulit dijangkau. Ia pun mencoba lagi, dua kali, tiga kali, empat kali, lima kali. Lagi-lagi buah anggur itu tak mampu dijangkaunya. Serigala itu pun kelelahan dan menyerah. Sambil pergi ia bersungut-sungut,Uh dasar anggur pahit, anggur masam. Aku tak mau memakannya. Anggur itu memang pahit dan masam. Aku tidak mau memakannya!”.

Menarik sekali apa yang dilakukan serigala ini. Untuk menenangkan hati, ia mencari alasan yang masuk akal untuk menutupi ketidakmampuannya tersebut, dengan mengatakan bahwa anggur-anggur itu pahit dan masam. Padahal sebetulnya sangat manis.
Teknik “pengalihan” atau “rasionalisasi” yang dilakukan serigala ini layak ditiru. Khususnya ketika kita mengalami kegagalan, kekecewaan, ujian, dan hal-hal yang tidak mengenakkan lainnya. Dengan cara ini, derita yang kita rasakan menjadi lebih ringan, bahkan bisa dinikmati.

Ada satu kisah, seorang pemuda berjalan-jalan di sebuah taman kota. Saat tengah asyik menikmati segarnya udara pagi dan indahnya bunga-bunga, terbanglah seekor burung di atas kepalanya sambil mengeluarkan kotoran. Akibatnya rambut kelimis pemuda itu pun dipenuhi kotoran burung yang berbau busuk.
Perasaan sang pemuda campur aduk. Malu, marah, kesal, dan kaget menjadi satu. Namun apa daya, tak ada yang bias disalahkan. Dalam kondisi seperti itu, ia mencoba mengalihkan dan membuat rasionalisasi dari peristiwa yang dialaminya. “ mungkin ini peringatan dari Allah karena saya terlalu banyak berpikir kotor. Bisa jadi pula karena saya jarang sujud, sering ujub dan besar kepala,” gumamnya. Apa yang ia rasakan setelah itu? Ternyata, perasaan marah, kesal dan malu berangsur-angsur hilang. Ia pun jadi lebih tenang setelah berhasil menemukan “alasan” yang tepat dari kejadian yang menimpanya.

Intinya, jangan hanya terfokus pada masalah atau kejadian. Namun lihat pula hikmah di balik kejadian tersebut. Ketika kaki terantuk batu atau tangan teriris pisau, sehingga darah bercucuran, segera alihkan perhatian. Tenangkan diri dengan berpersepsi bahwa Allah hendak mengeluarkan darah haram dari dalam tubuh, dsb.

Allah Swt berfirman, Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi. (QS. An-Nisaa [4]: 79)

Baca Selengkapnya (Read More)......

2008-10-13

Kenapa Pamali???

Agak susah ya, hidup di negara yang orang-orangnya masih terikat dengan budaya peninggalan orang-orang zaman dahulu. Tak akan menjadi masalah jika budaya itu memang mendidik kita menjadi orang yang beradat. Yang jadi masalah adalah, jika budaya itu menyangkut hal-hal yang tidak bisa diterima akal kita manusia yang berilmu. Cieee...lagaknya...

Terutama yang sering dialami oleh ibu hamil. Banyak hal-hal yang pamali dilakukan oleh ibu hamil. Tetapi beruntung aku tidak tinggal di lingkungan orang-orang yang seperti itu. Sempat seh...mengalaminya ketika nenek suamiku bertandang ke rumah. Saat itu, aku lagi nonton tv sambil duduk di atas guling.

Rupa-rupanya nenek memperhatikanku dan berucaplah mama mertuaku seperti ini,
"Ya...jar nenek jangan duduk di atas guling, pamali..."

Jeng jeng... Kena deeeh... Hahahahaaa... Aku segera memutar otak, mencari alasan yang logis kenapa sampai dilarang duduk di atas guling? Baru kali ini kudengar. Biasanya seh "pamali duduk di atas bantal, nanti bisulan". Karena aku tidak menemukan alasannya, maka berkatalah aku, "kenapa ma? Maka biasanya yang pamali tu kalo duduk di atas bantal?"

Lalu nenek berbisik pada mama dan mama kembali berucap, "jar nenek, ikam kan lagi hamil, jaka kada hamil kada ditagur pank"

What!!! Jawaban yang sangat tidak logis. Pendiskriminasian! Kenapa larangan itu cuma buat ibu hamil? Dan kenapa alasannya cuma karena hamil? Huh! Bete! Lalu tanpa kusadari mulutku berucap, "tapi larangan itu ga ada di Qur'an dan Hadits kan?"

"Memang ga ada, tapi orang bahari biasanya kejadian", jawab mama.

"Itu kan karena mereka tersugesti ma... Akhirnya seperti jadi do'a. Kalo kita biasa-biasa aja kan jadi ga ngaruh". Ini jawaban terpanjang yang pernah kuucapkan kepada orang-orang tua yang biasanya melarang ini-itu. Hahahahaaa...
Dan setelah itu tak terdengar lagi bahasan dari mama maupun nenek. Horeee... aku menaaang...

Sebenernya, kalo larangan-larangan (dari mereka yang masih percaya "hal-hal" peninggalan orang dahulu) itu bisa diterima oleh akal dan pikiran, aku nurut aja kok. Contohnya aja kalo kita ditegur karena duduk di atas bantal. Karena bantal kan buat di kepala, masa didudukin... (Yang dimaksud bukan bantal yang khusus buat didudukin lho...) Walaupun alasan mereka kadang-kadang di luar logika, tapi selama ada alasan yang logis, why not buat diturutin. Ya ga???

Adat dan budaya boleh saja dijaga dan dipertahankan, selama tidak bertentangan dengan akal, pikiran, dan terutama agama. Setuju???

Baca Selengkapnya (Read More)......

Kamu ngidam apa, Ya?

Alhamdulillah, usia kehamilanku sekarang sudah memasuki trimester kedua, tepatnya 4 bulan. Morning sickness udah ga lagi, pusing-pusing juga udah berkurang, perut mulai semakin membuncit, pinggang mulai melebar, nafsu makan mulai bertambah, dan gerak janin sudah mulai terasa. Benar-benar suatu anugerah karena bisa langsung dipercaya Allah untuk dititipi "amanat" dari-Nya. Ditambah lagi, aku dikelilingi oleh orang-orang yang sabar, perhatian dan penyayang.

Ada satu pertanyaan yang sering dilontarkan ke aku jika bertemu dengan keluarga dan teman-teman. "Ngidam apa, Ya?". Sepertinya, ibu hamil indentik dengan ngidam ya? ^_^ Entah itu berupa makanan maupun keinginan-keinginan lain. Tapi yang aku alami, hanya makanan saja yang menjadi objek ngidamku. Ini dia di antaranya:
- Kekicak (sebutan di keluargaku, katanya seh versi orang Kandangan) atau Hintalu Karuang (sebutan umumnya di Kalimantan Selatan), tiba-tiba aja terbayang-bayang pada saat menunggu beduk buka puasa
- Nasi Kuning, pengennya pas di bulan puasa, dimana saat itu sulit sekali menemui orang jualan NasKun ini
- Pizza H**, karena seringnya liat iklan pizza itu di tv :D
- Pais Patin di warung sekitar simpang 4 Banjarbaru
- Durian, sampai saat ini belum kesampaian, karena belum musimnya + belum diizinin sm bidan
- Nenas, sempat ngidam nenas di awal-awal kehamilan
- Garih Behampap (sebutan di keluargaku, lagi-lagi versi orang Kandangan), sebutan umumnya Garih Betanak
- Bilungka Bekukur (again, sebutan di keluargaku), yaitu timun yang dikeruk dicampur dengan santan ditambah garam, bawang merah dan terasi
- Jaruk Kalangkala. Kalangkala ini adalah buah khas dari pulau Kalimantan. Buah yang sudah masak (warnanya merah), direndam dalam air garam beberapa jam, kalo warnanya sudah memudar artinya sudah siap untuk disantap
Sementara cuma itu yang kuingat, padahal kayany ada lagi lho...tapi kok lupa ya... Hohohooo...

Baca Selengkapnya (Read More)......

2008-10-10

Hilangnya Si Meong

Lama gak nge-post neh. Sebenernya suami seh ngajakin nge-net terus. Tapi maklum...bawaan perut. Mau ngapa-ngapain jadi maleeesss banget. Mandi aja jadi super males. Tapi berhubung skarang udah masuk Trimester Kedua, rasa males itu sudah agak berkurang (walaupun cuma sdikit). At least, aku punya ketertarikan lagi untuk ikutan suami ke kantornya buat nge-net. Heheheee...

Cerita pertama, nyritain kucing-kucing dulu deh... Selama 2 bulan ini, aku ditinggalin sama kucing-kucingku. Hiks...

Pelaihari, 17 Agustus 2008
Nacho & Pablo yang lahir pada 21 Maret 2008/ 13 R. Awwal 1429 H, akhirnya diadopsi oleh sebuah keluarga kaya di Banjarbaru, yang sering mampir ke toko Mama di Pelaihari, yang mana sebelumnya juga sudah mengadopsi Acha (Sodara Nacho & Pablo). Akhirnya... nasib mereka sebagus nama mereka ^.^
Sedih seh... Tapi karena kehidupan mereka yang skarang sangat enak, ngelepas mereka pun jadi ikhlas. Heheheee... Tapi tetep lho, kalo ngliat foto-foto mereka, jadi sedih... :-)


Yang kuning-putih Nacho, dan yang item-putih Pablo

Banjarbaru, 25 September 2008
Pada hari ini, si Pinpin berpulang ke Rahmatullah karena penyakit flu yang dideritanya selama 1 bulan lebih. Entah darimana asalnya flu itu, yang jelas 4 ekor kucing di rumah semuanya terkena flu. Bersin-bersin dan ingusan. Aku dan orang rumah sudah berusaha mengobati mereka dengan obat-obat flu manusia (hihihiii...). Yang 3 ekor, hari demi hari semakin membaik, tapi berkebalikan dengan kondisi si Pinpin. Semakin hari semakin susah untuk makan. Dia hanya minum ASI ibunya dan minum air putih. Makan? No way! Badannya kuruuusss. Sampai pada akhirnya aku hanya sanggup berdo'a "Ya Allah... Jika Engkau tidak memberikan kesembuhan pada si Pinpin ini, lebih baik Engkau cabut saja nyawanya". Jahat memang, tapi aku tidak tega melihatnya tersiksa. Dan ternyata, setelah beberapa hari do'aku dijawab oleh Allah, Dia mengambil nyawanya. Hiks hiks... Pinpin, semoga kau damai di sisiNya. Aamiiin...


Pinpin umur 25 hari

Banjarbaru, Awal Oktober 2008
Met Idul Fitri 1429 H... Mohon Maaf Lahir dan Batin...
Dari tanggal 30 September sampai 3 Oktober, kami sekeluarga mudik ke kampung halaman nenek moyang, di Amuntai dan Kandangan. Selama 3 hari itu, Ucil dan Tartar ditinggalkan di rumah dengan dibekali makanan secukupnya, dengan harapan saat kami pulang, mereka tidak sampai kelaparan. Memang, saat kami kembali ke rumah, Ucil tidak terlalu kelaparan, tetapi di luar dugaan, Tartar menghilang! Oh God! Kenapa si kecil yang periang dan menggemaskan serta suka bermain itu hilang? Kenapa tidak Ucil saja yang hilang???
Btw, bukan kami saja lho yang merasa kehilangan Tartar... Ucil juga! Waktu Ucil dikasih makanan, dia tidak langsung melahapnya, tapi mengeong-ngeong memanggil Tartar. Kasian juga Ucil, kehilangan teman bermainnya... :-)












Tartar umur 25 hari

Tingkah Ucil jadi rada aneh semenjak ditinggalin sama keluarganya. Sekarang Ucil ga punya teman sepermainan. Ucil stress... ^_^

Baca Selengkapnya (Read More)......

2008-07-31

Hari Bahagia Part 3

Inilah hasil tes urin tanggal 24 Juli 2008 (tepat di saat hari Ultahku). Akhirnyaaa...

Baca Selengkapnya (Read More)......

2008-07-08

Ceplok atau Dadar?

Ngomongin telur lagi nih. Kalo kamu masak telur goreng, sukanya diceplok atau didadar? Walaupun sama-sama dari telur, tapi secara fisik mereka berbeda. Yang satu kuning telurnya utuh (tidak bercampur dengan putihnya). Sedangkan yang satunya, kuning dan putihnya sudah bercampur menjadi satu.

Saat masih kuliah dulu, waktu masak di kos, iseng-iseng aku tanyain itu ke teman-teman. Kebanyakan dari mereka (8 dari 10 orang, kok ky iklan pembalut yaks?) menyukai telur ceplok. Ada yang bilang, biar bisa merasakan 2 rasa dalam 1 benda. Ada juga yang bilang, "aku ga suka kuning telur, kalo diceplok kan aku bisa makan putihnya aja, trus kuningnya dibuang atau dikasih ke kucing". Dan alasan-alasan lainnya...

Nah, di blogku ini sudah kupasang polling "PILIH YANG MANA: TELUR MATA SAPI (CEPLOK) ATAU TELUR DADAR (OMLET)" Tolong dipilih ya... Sengaja tidak ditambahkan pilihan selain yang dua itu, karena kupikir pasti ada satu yang lebih kamu suka. Kalo ingin menyertakan alasan, silakan posting komentar di bawah :)

Baca Selengkapnya (Read More)......

The Chicken or The Egg???

Lebih dulu mana, telur atau ayam? :t Hayooo... duluan yang mana? :#
Sekarang, menjawab pertanyaan itu dari segi apa dulu? Secara teoritis (sesuai teori evolusi), atau secara harfiah, atau... (nah lho...banyak segi rupanya)

Jawaban versi 1:
Telur! Coba perhatikan baik2 pertanyaan di atas! Telur atau Ayam, duluan telur kan... (ditulisnya)
Kalo pertanyaannya "lebih dulu mana, ayam atau telur?" Maka jawabannya akan berubah menjadi "AYAM" :r

Jawaban versi 2:
Pasti ayam yang duluan, bcoz Tuhan kan lebih dulu menciptakan Adam (apa hubungannya ayam sama Adam?)
Penjelasannya begini, kalo telur yang lebih dulu ada, kalo menetas kan cuma jadi anak ayam. Nah, Tuhan kan menciptakan Adam duluan, bukan anak Adam :D Maksa!

Jawaban versi 3:
Ayam yang lebih dulu, karena untuk menghasilkan telur, dibutuhkan dua jenis ayam, ayam jantan dan ayam betina "begituan", trus jadi telur deh... :z
Ingat cerita Nabi Nuh, yang mengumpulkan binatang2 berpasang-pasangan naik ke perahunya agar selamat dari banjir besar? Tentunya disana ikut serta sepasang ayam ;)

Haaaahhh... Cape! Sekarang, seperti apa jawaban versi kamu?

Jangan lupa baca "Ceplok atau Dadar?"

Baca Selengkapnya (Read More)......

Finally...

Toenk! Dah jam 8??? Aduh, bangun kesiangan deh... Tapi ternyata suami juga masih tidur :p
Kalo gitu, aku bisa pergi ke pasar neh. Hari ini masak soto banjar aaahhh... Mumpung lagi semangat :D

Oiya, mumpung masih pagi, aku harus mampir ke toko kue C*****L neh, siapa tau kue SUS cream masih ada dan masih anget. Sssslllrrrppp... Membayangkannya saja sudah kaga nahan :O

Di toko kue,
Aku: "Mba, kue sus nya ada?"
Penjual: "Sus apa ya?"
Aku: "Sus cream"
Penjual: "Ada. Mau beli berapa?"
Aku: "Mmmm... sepuluh mba"
Penjual: "Tunggu sebentar ya..."
Aduh, kok beli sepuluh ya? Banyak bangeeettt... Eh, tapi gapapa deng, kan jadinya 5 buat aku dan 5 buat suami :D

Finally... di hari itu, aku mendapatkan kue Sus cream sekaligus bisa masak soto banjar yang sudah lama tidak kulakukan :)

Baca Selengkapnya (Read More)......

2008-07-04

An Idea!!!

Ouch! Sudah lama skali aku terpisah dari dunia musik yang dulu kugeluti selama kurang lebih 5 tahun. Rasanya seperti orang bloon ketika ditanya teman, sodara, atau siapa saja, soal lagu-lagu baru. "Maaf... aku ga tau...", begitu jawabku kalo ditanya "siapa penyanyi...", "apa judul lagu...", atau "gimana lirik lagu..." dari lagu-lagu baru yang sekarang lagi nge-hip (katanya seh...). Lha wong kerjaanku emang ga ada hubungannya lagi sama dunia musik :p
Oke, skarang aku akan memulai lagi untuk masuk ke dunia "itu" walau hanya lewat radio atau internet. Jia Yo...!!! Heheheee...

Oya, tadi siang, baca komik "Kindaichi File 1" sambil dengerin radio (lupa radio apa). Toeng! Ternyata radio itu lg nyari penyiar lewat audisi. Tiba-tiba saja terbersit "ikut audisi ah...", tapi bukan untuk jd penyiar, cuma pengen ikutan audisinya aja. Hihihihihihiiii... Gimana nasibku (yang mantan penyiar ini) ya... kalo bener2 ikutan audisi itu? :r

"Special 4 big family of SKY Radio 89,3 FM Banjarmasin, I miz u all..."

Baca Selengkapnya (Read More)......

Merebus Daun Singkong

Merebus daun singkong memang sangat mudah. Bisa sambil nyapu, nyuci piring, bahkan sambil mandi. Heheheheee... Saking mudahnya, terkadang hasilnya malah tidak memuaskan. Yaaah... terlalu masak, warnanya jadi ga hijau lagi. Atau, yaaah... masih susah dikunyah, apa kurang lama ya? So, gimana caranya biar ngerebus daun singkong yang lezat dan berwarna hijau segar?

Berikut caranya:
Rebus setengah panci air (secukupnya hingga daun singkong bisa terendam). Kemudian masukkan 1 sdt garam. Di tempat terpisah, sediakan air dalam baskom yang telah dicampur dengan es. Kembali ke air rebusan... setelah air mendidih, masukkan daun singkong yang telah dicuci bersih dan biarkan panci tertutup. Balik-baliklah agar matangnya merata. Setelah matang angkat dan celupin ke air es di baskom sekitar 3-5 menit. Setelah itu, tiriskan. Selesai deh...

Selamat mencoba...

Baca Selengkapnya (Read More)......

Cara Masak Daging (Biar Cepat Empuk)

Beberapa hari yang lalu, temen saya ngesms yang isinya,
"cihuuuy...aq sdh bisa masak daging, masaknya ga lama, empuk pula"
Penasaran, langsung saya tanya gimana caranya.
Ternyata simpel bangeeet... Daging dilumuri soda kue. Dah gitu diamkan dulu di tempat tertutup, bisa juga diamkan di dalam kulkas, kurang lebih 1/2 jam. Trus cuci. Siap dimasak deeeh...

Nah, ada beberapa cara lagi, kalo mau masak daging bisa empuk:

  • biar daging jadi empuk saat dimasak, jangan ditaburi dengan garam sebelum dimasak. Karena garam akan membuat daging jadi keras atau alot setelah matang
  • kalau ada daun pepaya, bungkus dulu daging yang sudah diiris beberapa saat dengan daun pepaya. Apalagi untuk sate kambing, cara ini highly recomended, supaya mudah dicerna, karena daun pepaya mengandung enzim papain
  • mengiris daging berlawanan arah dengan serat daging juga membantu daging jadi cepat empuk
  • diberi bubuk tenderizer/pengempuk daging (bisa dibeli di supermarket di bagian bumbu) & ikuti petunjuk pemakaian
  • direndam atau dilumuri parutan nenas
  • dimasak dengan panci tekanan tinggi (presto)

Akhirnya... sekarang bisa PeDe deh masak daging buat suami dan keluarga ^_^

Thanks to Bune (Ummu) yang selalu berbagi ilmu masaknya padaku

Baca Selengkapnya (Read More)......

Tragedi kue SUS


Awalnya... biasa-biasa saja. Lama-lama... jadi tambah suka. Terutama setelah tau kalo suamiku sangat menyukai si SUS ini. Itulah kesanku terhadap kue yang bernama SUS.

Someday, aku dan suami mampir ke sebuah toko kue C*****L.
Cihuuuy... ada SUS, tepatnya ada 2 macam SUS, SUS keju dan SUS cream. Hmmm... yang biasa itu namanya SUS cream kali ya (pikirku saat itu). Ya uds, beli yang cream 2, keju 2. Oh my God! It's so delicious! Ternyata SUS cream itu enak bangeeettt... Beda dari kue SUS yang aku kenal selama ini. Nyesal deh beli cuma 2. Ahhh... besok-besok juga masih bisa.

Sejak saat itu, aku dan suami selalu berburu SUS cream yang sangat enak itu. Tapi nasib... hingga hari ini, kami slalu ga kebagian a.k.a. keduluan orang mulu. Rupanya SUS cream itu memiliki penggemar fanatik yang ga sedikit. Hahahaaa...

Nah, semakin bertambah besarnya rasa sukaku terhadap SUS, membuatku ingin tau bagaimana cara membuatnya. Bermodalkan internet, tinggal search aja keyword "resep kue SUS", ketemu deh cara bikinnya. Senang, bahagia, gembira (dan ungkapan-ungkapan lainnya yang serupa), karena akhirnya aku bisa bikinin suamiku SUS ala istrinya sendiri. Siapa tau bisa lebih enak dari SUS bikinan toko kue itu. Hohohooo... Tapi, sesaat setelah selesai membaca resep itu, jantungku berhenti berdetak (jeng jeeeng...). Hhhhh... ternyata untuk membuat kue SUS diperlukan oven. Aku ga punya oven. Gagal deh... niat bikin SUS sendiri. Untuk diketahui, aku ga punya oven, karena aku dan mamaku sama-sama ga hobi bikin kue-kue yang dimasak pake oven. Hahahahaaa... Kalo masak masakan sehari-hari seh beda kasus... ^_^

Baca Selengkapnya (Read More)......

Soto Banjar ala aYa 'n Family

Sudah hampir 2 bulan neh aku pergi meninggalkan mama. I miss you, mom! Dan hingga saat ini, ada satu jenis masakan yang sudah lama tidak ku masak. SOTO BANJAR. Yeah, soto banjar yang merupakan masakan khas orang banjar (Kalimantan Selatan), yang sudah cukup dikenal se-antero nusantara. Terbukti, jenis masakan ini memberikan inspirasi kepada PT. Indofood Sumber Makmur Tbk untuk dijadikan salah satu jenis produk mereka, yaitu Indomie Soto Banjar & Indomie Soto Banjar Limau Kuit. Psssttt... harusnya Indofood bayar royalti nih. Hihihihiiii...

Kembali ke maksud awal cerita ini... Actually, masakan ini termasuk salah satu masakan yang (bisa dibilang) aku jago bikinnya (heheheee...). Ilmu membuat soto banjar diturunkan oleh mama sejak aku mengenal dapur (kira-kira umur 10 tahun). Tapi, baru aku praktekkan sendiri sekitar 10 tahun yang lalu (kelas 1 SMA). Hahahaaa...
Sebenarnya, di Banjarmasin... soto banjar memiliki sebutan lain, yaitu nasi sop. Perbedaannya hanya pada ketupat & nasi. Kalo soto banjar disajikan dengan ketupat, sedangkan nasi sop ya pake nasi ^_^ Kuahnya ya podo wae, sama aja!

Alrite, ini dia resep soto banjar or nasi sop yang biasa aku bikin di rumah untuk dimakan sekeluarga... (this is my style)

Bahan yang disiapkan:
1 ekor ayam (ayam kampung or ayam negeri), potong 20
2 biji kentang, potong-potong
2 batang wortel, iris
1/4 biji kol, iris lebar
3-5 cm kayu manis
Minyak goreng

Bumbu yang dihaluskan:
10 siung bawang merah
5 siung bawang putih
1 batang daun bawang
2 batang seledri secukupnya
3-4 butir kapulaga
4-5 butir bunga sisir
1/2 biji pala
1/2 sdt kas-kas
5-10 butir buah kenari
Garam secukupnya
Gula sedikiiit... (pengganti penyedap, karena penyedap tidak sehat)

Pelengkap:
1 bungkus suun putih, rendam sampai lunak
Telur (ayam or bebek), rebus sampai matang
Bawang goreng
Daun bawang & seledri, iris-iris
Ketupat (biasa aku ganti nasi aja)
Perkedel
1 biji limau kuit
Cabe rawit
Kecap manis

Cara membuat:
Panaskan minyak goreng sedikit, kemudian masukkan bumbu yang dihaluskan. Jika sudah beraroma wangi, masukkan ayam, aduk-aduk dan biarkan hingga daging ayam menjadi setengah masak (lebih baik ditutup).
Di tempat terpisah, rebus air. Saat setengah mendidih, masukkan kentang dan wortel. Kalo air rebusan sudah mendidih, masukkan tumisan bumbu+ayam ke dalamnya, dan masukkan juga kol+kayu manis+daun bawang yang udah diiris-iris. Kira-kira 5-10 menit udah masak tuh. Dan kalo mau tau rasanya dah enak atau belum, cicipin aja dikit sebelum disajikan ^_*

Cara menyajikannya:
Masukin nasi/ketupat ke piring, tambahin suun, telur dan perkedel. Siram pake kuahnya, dan ambil ayamnya. Taburi daun seledri dan bawang goreng. Siap dimakan bersama perasan limau kuit, kecap dan cabe rawit yang dipencet-pencet. Mmmmm... yummy...

Selamat mencoba resep ala aYa yawh... ^_^

Baca Selengkapnya (Read More)......

2008-06-30

Nonton Avatar Book 3

Hhhh... hari ini begitu melelahkan. Bukan karena melakukan perjalanan jauh. Bukan juga karena melakukan pekerjaan berat. Tapi, lelah karena seharian nonton Avatar: The Last Airbender Book 3 (Api) dari chapter 1-13. Hahahaaa...
Sebenarnya, dvd Avatar book 3 ini sudah ada cukup lama di kompi kantor suamiku. Tapi baru tertarik untuk nonton setelah sabtu & minggu (28-29 Juni), Global tv nayangin Avatar marathon sampai habis book 2. Yaaa... gara-gara penasaran gimana kelanjutannya, akhirnya aku minta suamiku untuk bawa tu dvd ke rumah.

Bangun tidur, ngerjain pekerjaan yang biasa kukerjain di pagi hari, trus mandi. Suamiku berangkat kerja, baru deh nonton Avatar... Diawali dengan cerita Aang terbangun dari pingsannya selama beberapa minggu, sampai-sampai kepalanya sudah ditumbuhi rambut ^_^
Selama nonton Avatar ini, aku berkali-kali tertawa dan juga berkali-kali meneteskan air mata. Lucu dan juga mengharukan seh... Ga seru kali, kalo nonton tanpa ekspresi. Heheheee...

Chapter 1... chapter 2... chapter 3... dan chapter 4... tiba-tiba rasa kantuk mendera... Woaaahhh... ngantuk skali. Nonton sambil rebahan aaahhh... Dan akhirnya aku tertidur tanpa mematikan dvd yang terus menyala. Tuttuut..tuttuut... (bunyi sms-red). Aku terbangun dan segera membaca isi sms. Ooohhh... ternyata sms dari suami (ga usah ditulis isi smsnya ya...). Setelah itu, kulihat cerita Avatar sudah sampai chapter 9. Wow! It's mean aku tertidur selama kurang lebih 5x 30 menit. Lama jua ternyata. Hahahaaa... Setelah sholat, aku ulang lg dari nontonnya dari chapter 4. Dan baru berakhir di chapter 13 tidak lama setelah isya. Merica euy! Meri-cape deeeh... :))

Baca Selengkapnya (Read More)......

2008-06-29

Tragedi kue SUS


Awalnya... biasa-biasa saja. Lama-lama... jadi tambah suka. Terutama setelah tau kalo suamiku sangat menyukai si SUS ini. Itulah kesanku terhadap kue yang bernama SUS.

Someday, aku dan suami mampir ke sebuah toko kue C*****L.
Cihuuuy... ada SUS, tepatnya ada 2 macam SUS, SUS keju dan SUS cream. Hmmm... yang biasa itu namanya SUS cream kali ya (pikirku saat itu). Ya uds, beli yang cream 2, keju 2. Oh my God! It's so delicious! Ternyata SUS cream itu enak bangeeettt... Beda dari kue SUS yang aku kenal selama ini. Nyesal deh beli cuma 2. Ahhh... besok-besok juga masih bisa.

Sejak saat itu, aku dan suami selalu berburu SUS cream yang sangat enak itu. Tapi nasib... hingga hari ini, kami slalu ga kebagian a.k.a. keduluan orang mulu. Rupanya SUS cream itu memiliki penggemar fanatik yang ga sedikit. Hahahaaa...

Nah, semakin bertambah besarnya rasa sukaku terhadap SUS, membuatku ingin tau bagaimana cara membuatnya. Bermodalkan internet, tinggal search aja keyword "resep kue SUS", ketemu deh cara bikinnya. Senang, bahagia, gembira (dan ungkapan-ungkapan lainnya yang serupa), karena akhirnya aku bisa bikinin suamiku SUS ala istrinya sendiri. Siapa tau bisa lebih enak dari SUS bikinan toko kue itu. Hohohooo... Tapi, sesaat setelah selesai membaca resep itu, jantungku berhenti berdetak (jeng jeeeng...). Hhhhh... ternyata untuk membuat kue SUS diperlukan oven. Aku ga punya oven. Gagal deh... niat bikin SUS sendiri. Untuk diketahui, aku ga punya oven, karena aku dan mamaku sama-sama ga hobi bikin kue-kue yang dimasak pake oven. Hahahahaaa... Kalo masak masakan sehari-hari seh beda kasus... ^_^

Baca Selengkapnya (Read More)......

2008-06-28

Hari Bahagia Part 2

Sore hari masih di hari H, di saat para tamu sudah tidak berdatangan lagi, kami kedatangan 8 orang tamu istimewa dari Banjarmasin. Yeah! Mereka adalah teman-temanku rekan sejawat dulu, Penyiar SKY Radio. They are Sarah, Vian, Putra, Rio, Nana, Ika, Al & Rama.

Sebenernya siang hari mereka udah datang. Tapi sore itu, mereka mampir lagi setelah balik dari rekreasi ke pantai Takisung (25km selatan Pelaihari). Numpang sholat, itu alasan mereka. Tapi, ketika mereka melihat makanan masih ada, mata mereka langsung jadi pink (kalo ijo kan dipake kalo ngliat uang), lapeeerrr...
Dah kenyang, barulah kembali ke niat awal, sholat. 10 menit, 15 menit, 25 menit, stengah jam, duh... kok mereka ga balik-balik ya... Mengganggu saja! Mereka ga ngerti apa, kalo pengantin baru mau "beraksi". Huh! Tapi ternyata, usut punya usut kedatangan mereka memang untuk "mengganggu" kami. Dasaaarrrrrr...

Tapi nih, seneng juga mereka nyempetin mampir di saat yang luang. Bercanda ria. Ketawa-ketawa sampe sakit perut. Rama, yang slalu bikin ulah, tingkah lakunya yang aneh dan unik, bikin smua ktawa. Putra, rekannya Rama neh, sama-sama slalu bikin ulah yang bisa ngocok perut. Sarah, cewe yang satu inilah yang suka ngasih umpan sama Rama n Putra. Rio, makhluk yang paling menghargai teman, ketawaaaaaa mulu. Vian, yang jadi objek lelucon (kasian...). Al, Ika n Nana sebagai penimpal lelucon2 (hahahaaa...). Akhirnya semua itu harus berakhir stelah jam menunjukkan pukul 19 Wita. Mereka harus kembali ke peraduan... Bye...

Akhirnya... saat-saat yang bikin kami uring-uringan selama 2 minggu tiba juga. I'm coming my husband... Cihuuuyyy...

******************************Lembaga Sensor Indonesia******************************

Sore senin (H+1), suamiku harus kembali ke Banjarbaru karena besok kerja lagi. Maklum... masih PTT, ga bisa izin lama. Sediiih... karena malam ini sampai malam jum'at harus tidur sendiri lagi. Apa boleh buat. Hiks...

Kamis sore (H+4), suamiku datang... lebih cepat 1 hari dari seharusnya. Namanya juga pengantin baru. Heheheheee...

Sabtu malam (H+6), aku diboyong ke Banjarbaru, meninggalkan kota tempat aku dibesarkan, meninggalkan orang-orang yang kusayangi, untuk selanjutnya menjalani hari-hari baru bersama keluarga baruku :'(

To Be Continued...

Baca Selengkapnya (Read More)......

Hari Bahagia Part 1

7 minggu kurang 1 hari sudah aku berada dalam dunia "baru"ku. So far, hingga saat ini semua terasa sangat indah. Namanya juga masih dalam nuansa 'Pengantin Baru' ^_^

Masa lajangku telah kulepas pada 11 Mei 2008 tepatnya pukul 10:25:40 Wita (saat para saksi mengucapkan kata 'Sah'). Haru dan bahagia berbaur menjadi satu.

Haru karena:

1. aku harus melepaskan embel-embel "lajang"
2. aku harus mau menyerahkan keperawananku kepada "orang itu"
3. melihat mama meneteskan air matanya, karena anak cewe satu-satunya kini harus diserahkan kepada yang berwenang (penjahaaat kaleee...). I love you, mom!

Bahagia karena:
1. akhirnya... penantianku selama 3 tahun kurang 1 bulan berakhir di pelaminan
2. Alhamdulillah... dia lah jodohku, pria yang selama ini memang kuharapkan agar menjadi pendamping hidupku dan semoga dia lah jodohku dunia akhirat (Kekekekekk...) Aamiiin...
3. aku akan segera merasakan "nikmatnya dunia" (kata orang-orang yg sudah berumah tangga). "Kewajiban yang menyenangkan". Hahahahaaa...
4. pokoknya bahagiaaaaa...

Tapi ternyata, kebahagiaan itu sementara tidak seutuhnya milikku, karena setelah menikah, kami harus berpisah sementara sebelum hari walimah perkawinan kami. Begitulah adat istiadat di daerahku. Katanya seh... kalo sudah tidak perawan lagi, aura kecantikanku tidak akan "keluar" pada saat hari H nanti. Padahal kan kami sudah 'HALAL'. But I have to do that. Dan itu berarti, kami harus menunggu 2 minggu (25 Mei 2008) untuk tidak melakukan "kewajiban yang menyenangkan". I hate it so much!!!

Ouch! Menunggu 1 menit saja serasa 1 abad. Apalagi harus menunggu 2 minggu... Dan ternyata, tidak hanya aku yang uring-uringan menanti hari H, suamiku juga ga kalah uring-uringan. Heheheheee... Ada temen deh...
FYI:
Aku tinggal di Pelaihari (65 km selatan Banjarmasin). Suamiku tinggal di Banjarbaru (30 km timur Banjarmasin). Sedangkan jarak Banjarbaru-Pelaihari adalah 55 km, biasanya bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam.

Singkat kata, hari H akhirnya tiba. Alhamdulillah smua berjalan lancar. Riasan pengantin oke, kamera oke, video syuting oke, tamu-tamu banyak berdatangan (termasuk orang no.1 di Pelaihari, heheheee), makanan cukup, cuaca juga sangat mendukung.
Hhhh... legaaaa... Tinggal nunggu malam tiba deh... Hihihihiii... Dan ternyata sodara-sodara, sesaat setelah resepsi kami berakhir, bumi Tuntung Pandang (sebutan untuk kota Pelaihari) diguyur hujan... Thanks to Allah... Dia menyiram bumi disaat yang sangat tepat. You know what I mean? ^_^

To be continued...

Baca Selengkapnya (Read More)......

2008-06-27

My Lovely Cats



Namanya Gembul, karena waktu kecil badanya gendut, skarang dah agak kurusan. Tapi ya tetep aja namanya Gembul. Heheheee... Anak kedua dari 4 bersaudara. Kaka sama adik pertamanya dah menghadap Sang Khalik. Hiks... Mami Krim (sang bunda) melahirkannya pada tengah malam 15 Desember 2007



Kalo yang ini namanya Uti, adik bungsu Gembul. Ini kucing favorit kami sekeluarga karena dia kucing yang lincah ^_^ Tapi skarang, Gembul & Uti terpisah dariku, karena mereka tinggal di rumah ortuku. Hiks...
*****************************

Ini kucing yang skarang menemani hari-hariku... Kucing adik iparku. Namanya Ucil. tapi aku suka manggil Sri, karena wajahnya mirip Serigala. Heheheee...
Berikut pose-pose si Ucil:










Baca Selengkapnya (Read More)......

Sesal dari Buruk Sangka

Malam itu gerimis turun. Angin pun bertiup sungguh sangat dingin. Tapi kedua suami isteri yang tinggal di sebuah rumah kecil itu berkeinginan betul hendak keluar juga. Kerana ibu si suami itu dalam keadaan sakit tenat, mungkin hanya tinggal menunggu waktu saja. Hanya yang sangat merisaukan hati mereka, bagaimana dengan anaknya Harun, anak mereka yang baru saja berumur empat bulan. Kalau diajak pergi takut masuk angin dan dapat berakibat sakit.

“Bagaimana Aminah, kita bawa saja Harun?” Tanya si suami.

“Jangan bang, angin kencang,” cegah isterinya.

“Habis siapa yang akan menjaganya di rumah? Apakah mungkin akan kita tinggalkan dia sendirian? Aku tak sanggup, sebab rumah kita ini terlalu dekat dengan tanah perkuburan,” kata si suami.

“Ah, abang, janganlah berfikir yang bukan-bukan,” kata isterinya yang cantik dan manis itu. “kan ada Hurairah (kucing) di rumah. Dia saja kita suruh menjaga Harun.” Kata si isteri.

“Betul juga, mengapa aku tidak ingat pada si Hurairah.” Balas suaminya dengan gembira.

“Meong....” teriaknya kemudian. Maka terdengarlah suara Hurairah membalas suara tuannya itu. Lalu dengan langkah-langkah kecil dia mendekati tuannya.

“Wahai Hurairah, malam ini engkau tidak usah menjaga lumbung padi dari dimakan oleh tikus-tikus, kami berdua mahu pergi, oleh kerana itu jagalah si Harun,” kata si suami.

Kucing yang cantik itu mengeong sambil mengibas-ngibaskan ekornya. Kalau boleh berkata dia akan menjawab: “Jangan bimbang tuan, saya akan menunggu dan menjaga si Harun supaya ia tertidur dengan nyenyak. Tidak akan saya izinkan seekor nyamuk pun hinggap di tubuhnya.”

Setelah berpesan begitu, maka pasangan suami dan isteri itu pun berangkat dengan perasaan lega. Mereka tahu bahawa Hurairah akan melakukan pekerjaannya dengan baik, sebab dia adalah seekor kucing yang sangat setia dengan majikannya.

Setelah melihat majikannya sudah pergi, maka Hurairah dengan cepat dan diam-diam melompat ke atas tempat tidur. Ia duduk di sebelah si Harun yang tengah mendengkur dengan nyenyaknya. Ekornya dikibas-kibaskannya agar tidak seekor nyamuk pun yang berani mengganggunya. Matanya dengan tajam mengawasi sekelilingnya, sementara kedua kaki depannya siap mencakarkan kukunya kepada siapa saja yang berniat untuk mengusik ketenangan majikan kecilnya.

Menjelang pukul sepuluh malam, tiba-tiba kucing itu mendengar bunyi mendesis dari bawah tempat tidur. Dengan secepat mungkin Hurairah memasang kuda-kuda serta siap untuk menghadapi segala kemungkinan. Matanya tiba-tiba terbeliak terkejut dan marah, ketika melihat sebuah mulut yang ternganga dengan taring dan lidah yang menjulur panjang. Rupanya dia adalah seekor ular besar yang sudah siap untuk menelan Harun yang masih kecil itu.

Dengan cepat Hurairah melompat, giginya langsung masuk menghunjam ke leher ular tersebut, dan cakarnya menyerang dengan buas. Ular itu murka kerana niatnya dihalang-halangi oleh makhluk lain. Matanya merah seperti besi terbakar. Dia membalas menyerang dengan hebat. Badan Hurairah dibelit dengan kuat, sambil mulutnya mematuk-matuk muka Hurairah.

Hurairah hampir kehabisan tenaga, kerana dibelit oleh ular besar itu, manakala mukanya pun telah berlumuran darah. Namun dia tidak mahu binasa sebelum dapat membunuh ular tersebut. Dengan segala kemampuan dan kesakitannya, ia berusaha untuk menyelamatkan nyawa anak tersayang kedua majikannya itu. Akhirnya ia berhasil melepaskan diri, lalu dengan cepat menerkam leher ular itu. Digigitnya batang leher makhluk jahat tersebut sekuat tenaga sehingga akhirnya matilah musuhnya itu.

Begitu dilihatnya binatang pengganggu itu sudah tergolek kaku, barulah Hurairah dengan sisa-sisa tenaganya naik lagi ke atas tempat tidur si Harun dan duduk semula di samping si Harun. Anak kecil itu masih tertidur dengan nyenyak. Hurairah menjilat-jilat lukanya, sementara rasa pedih dan letih terasa sekujur badannya. Mulutnya masih penuh dengan darah ular tadi, sedangkan pada mukanya terdapat luka-luka yang menganga.

Belum pulih lagi tenaganya, akan tetapi secara tiba-tiba dia mendengar suara majikannya di halaman rumah. Dengan gerakan yang lemah dan lunglai, Hurairah turun dari tempat tidur. Perlahan-lahan ia berjalan menuju ke pintu, menyambut kedatangan kedua majikannya yang sangat dicintainya itu. Dilihatnya ibu Harun berjalan menunduk sambil terisak-isak. Bapanya pula terlihat sangat sedih. Hurairah pun ikut berdukacita memperhatikannya.

Mereka berbimbingan tangan memasuki halaman rumah. Ketika mereka tiba di depan pintu, Hurairah berbunyi lembut: “Ngeong...., ngeong...., sambil terhuyung-huyung mendekati majikannya.

Tiba-tiba saja ibu Harun menjerit, “Bang....! Harun bang....!”

Suaminya terperanjat tapi tidak mengerti, “Mengapa Harun Aminah?” Tanya suaminya.

“Lihatlah si Hurairah, mulutnya berlumuran darah. Pasti anak kita telah diterkam dan dibunuhnya. Oh, Harun.... anak kita, bang. Bunuh Hurairah, bang! Ia telah memakan anak kita!” Kata si isteri.

Si suami baru tahu apa yang dimaksudkan oleh isterinya. “Betul! Mulut Hurairah penuh dengan darah segar, pasti Harun telah diterkamnya.”

Tanpa berfikir panjang, si suami lalu mengambil besi. Dengan penuh kemurkaan lalu dipukulnya benda keras itu ke tubuh si Hurairah. Kucing itu menjerit; “ngeong....” Lelaki itu bertambah marahnya lagi, lalu diambilnya pula sebuah batu, ditimpakannya ke kepala Hurairah.

Maka bercucuranlah darah dari kepala binatang yang tidak berdosa itu. Badannya terkejang-kejang. Dari matanya mengeluarkan air mata yang jernih satu-satu. Setelah mengeong untuk terakhir kalinya, kucing yang cantik itu pun menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Melihat korbannya sudah mati, maka pasangan suami isteri itu terburu-buru masuk ke bilik. Alangkah terkejutnya mereka ketika melihat suasana bilik itu. Yang nampak pertama kali di depan pintu adalah bangkai seekor ular besar yang hampir putus lehernya. Maka dengan hati berdebar-debar mereka berlari ke tempat tidur. Ternyata anaknya Harun masih tetap dalam keadaan tertidur nyenyak.

Barulah mereka dapat meneka apa yang telah terjadi selama mereka tidak berada di rumah tadi. Bukan Hurairah yang bersalah, ternyata kucing itu telah berjuang mati-matian untuk menyelamatkan anak mereka. Seketika itu juga pucatlah wajah mereka. Mereka menyesal berkepanjangan. Ternyata Hurairah adalah kucing yang tetap setia. Dia tidak mempedulikan keselamatan dirinya asalkan tugas yang dipercayakan kepadanya ditunaikannya. Kalau perlu dirinya sendiri menjadi korban untuk menyelamatkan nyawa majikan kecilnya. Namun balasan yang diterimanya bukan belaian kasih sayang dan terima kasih, akan tetapi nyawanya dihabiskan dengan penuh kekejaman.

Suami isteri itu menangis tersedu-sedu menyesali kesalahannya, ia bertaubat kepada Allah SWT serta berjanji untuk tidak lagi berbuat semena-mena terhadap binatang yang tidak berdosa, tanpa periksa terlebih dahulu. Bangkai Hurairah diangkat dan diciumnya, tapi yang sudah pergi tidak akan kembali, dan penyesalan mereka juga sudah tidak bererti, kerana yang sudah mati itu tidak akan hidup lagi. Cuma sebagai pedoman atau pengajaran buat masa yang akan datang.

Baca Selengkapnya (Read More)......

Kucing, Bisa Membawa Petaka!

Hati-hati ya... buat kamu yang suka jahat sama binatang, terutama kucing.

Ini adalah kisah wanita Himyariyah Israiliyah yang mengurung seekor kucing, tetapi dia tidak memberinya makan dan minum hingga kucing itu mati karena kelaparan dan kehausan. Ini menunjukkan kerasnya tabiat wanita itu, betapa buruk akhlaknya, serta tiadanya belas kasih di hatinya. Dia sengaja menyakiti. Jika di hatinya terdapat belas kasih, niscaya dia melepaskan kucing itu. Dan sepertinya dia mengurungnya sepanjang siang dan malam. Ia merasakan haus dan lapar dengan suara yang memelas meminta bantuan dan pertolongan. Suara dengan ciri tersendiri yang dikenal oleh orang-orang yang mengenal suara. Akan tetapi, hati wanita ini telah membatu dan tidak terketuk oleh suara pilu kucing itu. Dia tidak menghiraukan harapan dan impiannya. Suara itu melemah, lalu seterusnya menghilang. Kucing itu mati. Ia mengadu kepada Tuhannya tentang kezhaliman manusia yang hatinya keras dan membatu.

Jika wanita ini ingin agar kucing ini tetap di rumahnya, dia mungkin saja memberinya makan dan minum yang bisa menjaga hidupnya. Rasulullah SAW telah menyampaikan kepada kita bahwa kita meraih pahala dengan berbuat baik kepada binatang. Jika dia enggan memberinya makan yang menjaganya dari hidup, maka dia harus melepasnya dan membiarkannya bebas di bumi Allah yang luas. Ia pasti mendapatkan makanan yang bisa menjaga hidupnya. Lebih-lebih, Allah telah menyediakan rizki bagi kucing tersebut dari sisa-sisa makanan orang, begitu pula serangga-serangga yang ditangkapnya.

Perbuatan ini telah mencelakakan wanita tersebut, sehingga dia masuk Neraka. Rasulullah SAW melihat kucing itu memburu wanita yang menahannya di Neraka. Bekas-bekas cakaran tergores di wajah dan tubuhnya. Beliau melihat itu manakala Surga dan Neraka diperlihatkan kepadanya pada saat shalat gerhana.

Nah, teman-teman... Yang bisa kita petik dari kisah tadi:

  • Besarnya dosa orang-orang yang menyiksa binatang dan menyakitinya dengan memukul dan membunuh. Wanita ini masuk Neraka karena dia menjadi sebab kematian seekor kucing.
  • Boleh menahan binatang seperti kucing, burung, dan sebagainya, jika diberi makan dan minum. Jika tidak mampu atau tidak mau, maka hendaknya melepaskannya dan membiarkannya pergi di bumi Allah yang luas untuk mencari rizkinya sendiri.
  • Kalau kamu tidak suka kucing, ya jangan dekat-dekat sama kucing, biar terhindar dari kemungkinan-kemungkinan untuk menyakiti kucing

Hadits riwayat Abu Hurairah ra. :
Bahwa Rasulullah bersabda: Seorang wanita disiksa karena seekor kucing yang tidak diberi makan dan minum serta tidak pula ia melepasnya mencari makanan dari serangga-serangga tanah. (Shahih Muslim)

Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra. :
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Seorang wanita disiksa karena mengurung seekor kucing sampai mati. Kemudian wanita itu masuk neraka karenanya, yaitu karena ketika mengurungnya ia tidak memberinya makan dan tidak pula memberinya minum sebagaimana ia tidak juga melepasnya mencari makan dari serangga-serangga tanah. (Shahih Muslim)

Na'udzubillaah min dzaalik... Mudah-mudahan kita tidak termasuk orang yang seperti wanita itu.

Oya, ada satu cerita lagi neh yang aku dapat dari orang sekitar...
Ada seorang ibu yang pergi haji. Ketika beliau sedang berada di Masjidil Haram untuk melaksanakan sholat, entak kenapa setiap berdiri untuk sholat, kaki beliau jadi lumpuh, seperti ada yang menginjak-injak kaki beliau. Hal itu terjadi setiap beliau berusaha berdiri untuk sholat. Berkali-kali...
Usut punya usut, ternyata di kehidupan kesehariannya, beliau suka nginjak-injak kucing yang ada di dekat beliau. Alhamdulillah ya, buah kejahatan beliau ditunjukkan oleh Allah ketika masih di dunia, sehingga beliau masih punya kesempatan untuk bertaubat dan tidak melakukan hal itu lagi. Coba kalau keburu mati, nasibnya mungkin bakalan kaya si wanita yang disebutkan di hadits-hadits di atas. Astaghfirullaahal 'azhiiim...

Baca Selengkapnya (Read More)......