7 minggu kurang 1 hari sudah aku berada dalam dunia "baru"ku. So far, hingga saat ini semua terasa sangat indah. Namanya juga masih dalam nuansa 'Pengantin Baru' ^_^
Masa lajangku telah kulepas pada 11 Mei 2008 tepatnya pukul 10:25:40 Wita (saat para saksi mengucapkan kata 'Sah'). Haru dan bahagia berbaur menjadi satu.
Haru karena:
1. aku harus melepaskan embel-embel "lajang"
2. aku harus mau menyerahkan keperawananku kepada "orang itu"
3. melihat mama meneteskan air matanya, karena anak cewe satu-satunya kini harus diserahkan kepada yang berwenang (penjahaaat kaleee...). I love you, mom!
Bahagia karena:
1. akhirnya... penantianku selama 3 tahun kurang 1 bulan berakhir di pelaminan
2. Alhamdulillah... dia lah jodohku, pria yang selama ini memang kuharapkan agar menjadi pendamping hidupku dan semoga dia lah jodohku dunia akhirat (Kekekekekk...) Aamiiin...
3. aku akan segera merasakan "nikmatnya dunia" (kata orang-orang yg sudah berumah tangga). "Kewajiban yang menyenangkan". Hahahahaaa...
4. pokoknya bahagiaaaaa...
Tapi ternyata, kebahagiaan itu sementara tidak seutuhnya milikku, karena setelah menikah, kami harus berpisah sementara sebelum hari walimah perkawinan kami. Begitulah adat istiadat di daerahku. Katanya seh... kalo sudah tidak perawan lagi, aura kecantikanku tidak akan "keluar" pada saat hari H nanti. Padahal kan kami sudah 'HALAL'. But I have to do that. Dan itu berarti, kami harus menunggu 2 minggu (25 Mei 2008) untuk tidak melakukan "kewajiban yang menyenangkan". I hate it so much!!!
Ouch! Menunggu 1 menit saja serasa 1 abad. Apalagi harus menunggu 2 minggu... Dan ternyata, tidak hanya aku yang uring-uringan menanti hari H, suamiku juga ga kalah uring-uringan. Heheheheee... Ada temen deh...
FYI:
Aku tinggal di Pelaihari (65 km selatan Banjarmasin). Suamiku tinggal di Banjarbaru (30 km timur Banjarmasin). Sedangkan jarak Banjarbaru-Pelaihari adalah 55 km, biasanya bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam.
Singkat kata, hari H akhirnya tiba. Alhamdulillah smua berjalan lancar. Riasan pengantin oke, kamera oke, video syuting oke, tamu-tamu banyak berdatangan (termasuk orang no.1 di Pelaihari, heheheee), makanan cukup, cuaca juga sangat mendukung.
Hhhh... legaaaa... Tinggal nunggu malam tiba deh... Hihihihiii... Dan ternyata sodara-sodara, sesaat setelah resepsi kami berakhir, bumi Tuntung Pandang (sebutan untuk kota Pelaihari) diguyur hujan... Thanks to Allah... Dia menyiram bumi disaat yang sangat tepat. You know what I mean? ^_^
To be continued...
Anak Sangat Bergantung Pada Ibunya
7 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar